PEMBERDAYAAN EKONOMI
Fokus utama pemberdayaan ekonomi
pada pengembangan kegiatan simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro (LKM) dan
pengembangan usaha kecil mikro (UKM). Kedua fokus ini saling terkait dan
mendukung satu sama lainnya.
a a.
Simpan pinjam dan LKM
Simpan pinjam merupakan kegiatan
pintu masuk yang dipilih dalam pemberdayaan Pekka. Oleh karean itu, semua
kelompok Pekka yang dibentuk, dimotivasi untuk memulai kegiatan dengan simpan
pinjam dengan menerapkan sistem koperasi. Agar mereka dapat mengelola
simpan pinjam dengan baik, maka diberikan berbagai pelatihan baik berupa pelatihan
dalam kelas maupun pendampingan rutin terkait. Ada tiga macam pelatihan
dalam kelas untuk pengelola kegiatan simpan pinjam yaitu pelatihan Managemen
kelompok, pembukuan dan kepemimpinan.
Pada periode ini, ada 309 orang
pengelola simpan pinjam yang telah mengikuti pelatihan Managemen kelompok
simpan pinjam dan 474 orang telah berlatih pembukuannya. Sementara itu,
telah pula dilatih secara intensif 492 pemimpin kelompok simpan pinjam ini dan
220 pengurus LKM untuk pengembangan LKM.
Proses ini membuahkan hasil
menggembirakan yang terlihat dari pertumbuhan positif jumlah kelompok simpan
pinjam sejak awal terbentuk hingga akhir tahun 2008 dengan rata-rata
pertumbuhan kelompok 12% per tahun. Kelompok-kelompok ini juga telah berhasil
mengembangkan 31 LKM. Kelompok-kelompok ini telah pula mampu menghimpun dana
simpanan swadaya dengan rata-rata pertumbuhan 16% pertahun. Hingga akhir
tahun 2008 jumlah simpanan yang terakumulasi diseluruh kelompok mencapai
Rp.1,769,402,717; yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
khusus dan simpanan sukarela. Jumlah ini termasuk sangat besar mengingat
anggota Pekka merupakan kelompok termiskin dalam masyarakat. Hal ini juga
mematahkan mitos bahwa orang miskin tidak mampu menabung.
Sementara itu, pinjaman anggota kelompok juga menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Data kumulasi pinjaman kelompok pada akhir tahun 2008 menunjukkan angka Rp.17,290,345,050. Setiap tahun rata-rata kenaikan akumulasi pinjaman mencapai 16,5%.
Modal kelompok simpan pinjam diperoleh selain dari simpanan anggota juga dari dana bantuan langsung masyarakat (BLM) yang disediakan dalam proyek. Sampai akhir tahun 2008, ada dua termin dana BLM yang diberikan pada kelompok simpan pinjam Pekka. Pada periode 2001-2004 tercatat Rp.5,220,401,170 dana BLM untuk kegiatan usaha ekonomi produktif telah diterima oleh kelompok Pekka dan periode tahun 2005-2008 dana BLM untuk usaha ekonomi produktif yang disalurkan ke kelompok Pekka mencapai Rp.5,448,071,405,-
Sementara itu, pinjaman anggota kelompok juga menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Data kumulasi pinjaman kelompok pada akhir tahun 2008 menunjukkan angka Rp.17,290,345,050. Setiap tahun rata-rata kenaikan akumulasi pinjaman mencapai 16,5%.
Modal kelompok simpan pinjam diperoleh selain dari simpanan anggota juga dari dana bantuan langsung masyarakat (BLM) yang disediakan dalam proyek. Sampai akhir tahun 2008, ada dua termin dana BLM yang diberikan pada kelompok simpan pinjam Pekka. Pada periode 2001-2004 tercatat Rp.5,220,401,170 dana BLM untuk kegiatan usaha ekonomi produktif telah diterima oleh kelompok Pekka dan periode tahun 2005-2008 dana BLM untuk usaha ekonomi produktif yang disalurkan ke kelompok Pekka mencapai Rp.5,448,071,405,-
Kegiatan simpan pinjam kelompok
menghasilkan uang jasa yang menjadi pendapatan kelompok dan dinikmati oleh
anggota pada akhir tahun sebagai sisa hasil usaha (SHU). Secara kumulatif
jasa kelompok juga bertumbuh rata-rata 16% setiap tahunnya. Pada akhir
tahun 2008, total jasa simpan pinjam kelompok Pekka mencapai Rp.998.312,803.
b b. Usaha Kecil Mikro (UKM)
Pemberdayaan ekonomi melalui
pengembangan usaha kecil mikro bagi kelompok Pekka dilakukan dengan berbagai
cara termasuk pendampingan dan pelatihan usaha. Ada empat jenis pelatihan
terkait dengan pengembangan UKM yaitu pelatihan wirausaha, Management usaha,
keterampilan tekhnis usaha, dan konsultasi usaha. Pada periode ini
tercatat 450 orang telah mengikuti pelatihan wirausaha dan 346 orang mengikuti
pelatihan Management usaha. Pelatihan tekhnis usaha diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan potensi usaha setiap wilayah. Paling tidak ada 52 jenis
pelatihan tekhnis usaha yang telah dilakukan Seknas Pekka dengan peserta
mencapai 1,346 orang. Selain pelatihan tersebut diatas, konsultasi usaha
juga diberikan pada sekitar 55 orang.
Berbagai pelatihan ini membuahkan
hasil dengan tumbuh dan berkembangnya usaha individu maupun kelompok.
Hingga akhir tahun 2008 tercatat telah tumbuh dan berkembang 47 unit usaha
bersama yang dikelola oleh kelompok. Selain itu, kelompok juga telah mampu
mengembangkan mitra usaha guna membantu perkembangan usaha mereka. Paling
tidak ada 40 lembaga mitra usaha kelompok Pekka yang secara aktif ikut membantu
perkembangan usaha mereka dengan memberikan berbagai bantuan termasuk pelatihan
dan arena untuk pameran. Dalam hal ini kelompok Pekka telah pula
melakukan pameran usaha sekitar 33 kali di berbagai tingkatan mulai dari
tingkat wilayah hingga ke tingkat nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar